Tak banyak orang mengenalnya, tak ada
sesuatu yang bisa ia banggakan, tak ada pula orang yang meneriakkan
namanya ketika dia bermain sepak bola. Itu dulu, jauh sebelum Charles
Rexarch, Direktur Personalia Barcelona melirik dan kemudian
memboyongnya ke Negeri Spanyol.
Lionel Andres Messi dilahirkan di
Rosario, Argentina, 23 tahun silam. Ia adalah putra dari pasangan Jorge
dan Celia Messi. Perjalanan suksesnya tidak semulus yang kita bayangkan.
Messi saat masih kecil mengalami kelainan
pertumbuhan. Dirinya divonis kekurangan hormon pertumbuhan yang
menghambat tinggi badannya. Alhasil, sampai usia belasan tahun, tinggi
badan Messi lebih kecil dua tahun dari teman-teman sebayanya. Dokter pun
mengatakan bila dibiarkan, tinggi maksimal Messi hanya akan mencapai
140 sentimeter.
Namun, Messi dapat menutupi kekurangannya
tersebut dengan bakatnya. Ketika bergabung di tim junior klub ternama
Argentina Newell Old Boys, Messi tak terkalahkan di lapangan. Pernah
dalam suatu pertandingan ia dengan mudah melewati dua pemain lawan
bertubuh besar (postur ideal). Lawannya yang lebih besar, yang pertama,
dengan gampang dilewati. Lawan keduanya, berusaha mencegat dengan
memanfaatkan badannya yang lebih besar. Tapi, dengan sedikit tipuan
kaki, Messi dengan bolanya bisa lewat dengan mulus sedang lawannya itu
malah terjatuh.
Meskipun gemilang di lapangan, namun
kekurangan fisik Messi mengkhawatirkan kedua orang tuanya. Sang ayah,
Jorge, hanya seorang pekerja pabrik dengan gaji kecil disamping melatih
klub Grandoli yang berstatus semi-pro. Saat itu, Messi memang menjalani
terapi hormon, namun biaya untuk hal tersebut tidaklah sedikit. Sekitar
650 US$ setiap bulannya. Jorge hanya mampu membiayai terapi hormon Messi
selama dua bulan pertama. itupun dari seluruh tabungan asuransi
kesehatannya.
Banyak yang tak mengetahui bahwa striker
fenomenal sekelas Lionel Messi pernah ditolak Como Calcio, sebuah klub
kecil di Italia. Peristiwa itu terjadi delapan tahun silam, saat Messi
masih berusia 15 tahun.
Namun, impian Messi untuk menjadi pemain
sepak bola tidaklah pupus berkat andil seorang pria. Adalah Charles
Rexarch, Direktur Personalia Barcelona yang sedang berada di Argentina
untuk mencari pemain muda potensial. Kabar mengenai kehebatan Messi
sampai ke telinga Rexarch. Ia pun menemui bocah tersebut. Meskipun
mengetahui kekurangan fisik Messi, Rexarch tetap membawanya ke Spanyol
setelah melihat aksinya dilapangan.
Awalnya, pihak Barcelona juga ragu untuk
mengontraknya karena mengetahui kekurangan tersebut. Namun begitu
melihat langsung aksi Messi di lapangan, mereka langsung menyodorinya
kontrak untuk ditandatangani. Barcelona juga memutuskan untuk membiayai
terapi hormon Messi sampai ia mencapai tinggi maksimal. Tak hanya itu,
mereka juga memberi pekerjaan kepada ayah Messi, Jorge, dan rumah bagi
keluarga Messi di Spanyol.
Berkat terapi hormon, Messi dapat tumbuh
hingga 169 sentimeter. Tinggi yang, walaupun bukan ideal untuk seorang
pesepakbola, namun merupakan tinggi badan normal.
Di Tim B Barcelona, ia mencetak 35 gol
dalam 30 pertandingan. Prestasinya membuat ia segera naik pangkat ke tim
senior pada 2004. Tak sia-sia Barca merekrutnya. Ia menjadi pemain
termuda yang pernah mencetak gol untuk timnya di Primera Liga Spanyol
pada 2005. Pada tahun itu pula, Barcelona menawarkan kontrak baru hingga
2010 senilai €150 juta, €30 juta lebih tinggi dari kontrak Ronaldo,
yang masih dianggap sebagai pemain terbaik dunia saat itu.
Tidak seperti beberapa pemain bintang
yang menikmati kehidupan mereka sebagai selebriti, Lionel Messi adalah
sosok yang tertutup, bersahaja, dan sederhana. Selain dari aksinya di
lapangan hijau, ia jarang membuka mulut tentang kehidupan pribadinya.
Messi nyaris tak pernah mengumbar hubungannya dengan wanita, namun
tampaknya pemain bola memang merupakan magnet bagi para model.
Messi merupakan pemain kidal yang serba
bisa. Ia mampu tampil sama baiknya di tengah, sayap, maupun sebagai
penyerang. Kecepatan, kemampuan dribel dan visinya adalah kelas dunia.
Rivalitas antara dirinya dan Cristiano Ronaldo, yang juga merupakan
pesepakbola terbaik di dunia, sudah menjadi legenda. Terlebih keduanya
bermain di satu liga yang sama, liga spanyol.
Lionel Messi dan Xavi Hernandes saat menerima penghargaan pemain terbaik.
Penghargaan yang diraihnya pun tak
tanggung-tanggung. Ia sudah 3 kali berturut-turut menjadi top skorer di
Liga Champions Eropa bersama Barcelona, mulai musin 2009 hingga musim
2011 ini. Selain itu, dia juga sudah dua kali berturut-turut menjadi
pemain terbaik dunia selama musim 2008 hingga 2010. Serta masih banyak
lagi penghargaan yang ia peroleh berkat kegigihan dan rasa percaya
dirinya.
Kini, Messi adalah pemain kunci klub
Barcelona dan tim nasional Argentina. Gerbang kesuksesan telah
dimasukinya dengan kerja keras, bakat dan kegigihan. Messi juga dikenal
fokus pada karirnya dan menjauhi kehidupan glamor. Hal-hal semacam ini
justru menambah nilai positif Messi di mata fans dan pendukungnya.
Musim ini, Messi mengakhirinya dengan
indah. Dia adalah salah satu pencetak gol ke gawang Edwin Van Der Sar,
selain Pedro dan David Villa di Final Liga Champions beberapa hari lalu
yang berkesudahan dengan skor 3-1 untuk Barcelona.
Teruskan perjuangan, Messi. Kami nantikan lagi penampilan indahmu di lapangan hijau musim depan.
Go Messi.
Visca Barca !!
Sumber:
http://peterdraw.wordpress.com/2011/06/01/belajar-dari-lionel-messi/
0 komentar:
Posting Komentar