Pages

Mari Belajar dari Steve Jobs Untuk “Follow Your Heart”



Kemarin, Steve Jobs salah satu dari pendiri Apple Inc. sebuah perusahaan teknologi raksasa, meninggal dunia. Saya sedang chatting dengan adik saya ketika adik saya menulis: “Astaga, Steve Job meninggal, selesai deh apple, stock-nya pasti jatuh besok pagi” (di wallstreet, krn adik saya menetap di Philadelphia jadi di sana malam, jam 10-an gitu). Lalu mulailah kami berdua membicarakan Steve Jobs yang memang luar biasa perjalanan hidupnya.


Steve Jobs dan teman SMA-nya Steve Wozniak mendirikan Apple tahun ‘76, tahun yang sama dengan saat dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah. Lalu Jobs didepak dari Apple pada tahun ‘85 saat penjualan Apple seret. Dalam pidato-nya di Stanford, tahun 2005, mengenang dipecatnya dia dari Apple, Jobs mengatakan: “It freed me to enter one of the most creative periods of my life.” Terbukti, dia kemudian mendirikan Pixar perusahaan animasi yang film-film pendeknya kini sering menjadi pembuka film2 Disney, dan sukses dengan Pixar. Tak heran Jobs mengatakan bahwa dipecat dari Apple merupakan hal terbaik yang pernah terjadi padanya! Wow! Talking about optimism and forgiveness! Lalu Jobs diminta kembali ke Apple tahun ‘96 saat Apple membeli perusahaan yang baru dirintisnya NeXT. Saat itu Apple hampir bangkrut karena kalah saingan dengan PC, bahkan Michael Dell saat itu berkomentar, kalau dia jadi Steve Jobs dan diminta kembali ke Apple dia akan tutup perusahaan tersebut. Steve Jobs membuktikan kebalikannya, saat ini asset Apple 13X asset Dell.

Orang semacam Steve Jobs ini memang luar biasa. Jelas ia seorang visioner dan inovator, selain itu dia memiliki kemampuan untuk melihat segala kesulitan sebagai ‘pintu’ untuk mewujudkan impian-nya melalui ruang yang berbeda. Dia percaya penuh kepada visinya, pada mimpinya, dan berjalan mewujudkan mimpi tersebut regardless of the situations or other people’s opinions. Simak saja quote Jobs berikut ini: “Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma — which is living with the results of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.”

Yang menakjubkan dari orang ini, menurut saya adalah kemampuannya untuk tidak patah, tidak mau dipatahkan oleh keadaan, oleh pengkhianatan, oleh penghinaan yang diterimanya dan juga oleh diagnosa penyakit kanker pankreas yang akhirnya menghantarnya pada kematian. Cara dia memandang masa-masa kehidupannya pasca mengetahui penyakitnya adalah: “Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart.” Bahkan ancaman kematian, tidak bisa melunturkan semangatnya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya bagi kehidupan yang dijalaninya. Justru, limitasi kehidupan membuat dia semakin menghargai dan memanfaatkan waktu sempit yang masih tersedia itu untuk mewujudkan visinya, akibatnya, ia berhasil menciptakan trend dan mengubah industri komputer, cellphone, musik hingga berbentuk seperti yang kita kenal sekarang ini.

Luar biasa? Pastinya. Steve Jobs berkata, ‘Stay hungry, stay foolish.’ Tetaplah lapar dan jangan takut terlihat konyol, begitu terjemahan menurut pengertian saya yang sederhana ini.
Follow the dream of your heart. Kejarlah mimpi yang ada di dalam hatimu, seperti yang sudah dilakukan oleh Steve Jobs. Mungkin kita tidak akan menjadi the next Steve Jobs atau the next Walt Disney, tapi siapa tahu ternyata kita bisa menjadi sesuatu yang sama excellentnya dengan mereka? Kita tidak akan pernah tahu sampai kita mencobanya sendiri kan?

Banyak orang taku dianggap konyol saat mereka mengejar mimpi mereka, Steve Jobs mengatakan perasaannya ketika memutuskan untuk drop out adalah: “It was pretty scary at the time, but looking back, it one of the best decision I ever made.” Ya, kita hanya bisa mengetahuinya SETELAH menjalankan keputusan itu dan tidak ada jaminan atau kepastian kita akan berhasil, sebaliknya juga belum tentu kita akan gagal. Tapi: Mengikuti mimpi memang bisa terlihat konyol, bodoh, tolol, menggelikan bahkan gila dan tidak waras, dan ada (banyak) yang memang terbukti menjadi konyol, bodoh, tolol, menggelikan bahkan gila. TAPI, tidak sedikit juga yang berhasil dan bisa menunjukkan kepada para nay sayers bahwa kegilaan, kekonyolan, kebodohan yang menggelikan itu worth to try!

So, follow your dream if you dare, and be generous to let others follow theirs!
Akhirnya, satu quote lagi dari Mr. Jobs: “Great people talk about ideas,average people talk about things, small people talk about other people.”
Rest In Peace Steve Jobs, 1955-2011, have a bite of heaven, Steve!

Sumber: http://sosok.kompasiana.com/2011/10/07/mari-belajar-dari-steve-jobs-untuk-follow-your-heart/

0 komentar:

Posting Komentar